Banda Aceh, Aktual.com — Masjid Nurul Iman yang terletak di Desa Alu Seulaseh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terancam amblas, karena beton tanggul pengaman tebing sungai sudah ambruk diterjang banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Abdya, Rachwadi di Blangpidie, Selasa (15/12), mengatakan, akibat tingginya intensistas curah hujan, sekitar 30 meter tanggul pengaman halaman Masjid Nurul Iman di Desa Alu Seulaseh telah ambruk diterjang banjir.

Tanggul pengaman tebing sungai yang berada di belakang Masjid dengan kedalaman sekitar 20 meter sudah roboh dan menyebabkan erosi yang semakin parah, sehingga bila tidak segera ditangani, Masjid Alu Seulaseh tersebut terancam amblas.

“Jarak pondasi Masjid dengan bibir sungai hanya tersisa sekitar 3 meter lagi karena tergerus air akibat erosi, apalagi tanggul pengaman sudah tidak ada lagi. Jadi, bila banjir kembali melanda, tentu akan terus terjadi erosi,” kata ia.

Rachwadi berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan Bupati Abdya Jupri Hassannuddin termasuk dengan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) dalam mengantisipasi ancaman amblasnya sarana ibadah umat Islam tersebut.

Kepala BPKB Abdya, Anwar Daud saat dikompirmasi mengatakan, pihaknya telah membentuk tim kaji cepat untuk turun ke lokasi memverifikasi infrastruktur, sarana dan prasarana yang rusak akibat diterjang banjir termasuk ke Masjid Nurul Iman di Alu Seulaseh.

Setiap yang rusak, kata dia, tim melakukan perhitungan anggaran, membuat gambar dan mengakaji kebutuhan yang dan melakukan perbandingan, sehingga pembangunan tanggap darurat terarah kepada yang sifatnya mendesak.

“Mulai hari ini (Selasa) tim turun lapangan melakukan perhitungan kebutuhan anggaran untuk pembangunan darurat. Tim juga menilai kebutuhan yang mendesak. Jadi, kalau pembangunan tanggul masjid tersebut sangat mendesak tentu kita utamankan pembangunannya,” katanya.

Menurut dia, tim kaji cepat yang telah dibentuk tersebut adalah para pegawai negeri sipil yang ahli di bidang pembangunan yang bertugas pada Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian termasuk dari Badan Penangulangan Bencana Kabupaten Abdya.

Ia menjelaskan, tim kaji cepat tersebut berjumlah 24 orang terbagi menjadi tiga tim dan tiap-tiap satu tim beranggotakan 8 orang. Mereka bertugas di wilayah masing-masing sebagaimana yang telah ditetapkan dalam surat keputusan.

Dalam surat tersebut, lanjutnya, tim pertama bertugas di Kecamatan Lembah Sabil, Manggeng dan Kecamatan Tangan-Tangan, sedangkan tim kedua di Kecamatan Setia, Blangpidie dan Kecamatan Susoh, sedangkan tim ketiga di Kecamatan Jumpa, Kuala Batee dan Babahrot.

“Kita harapakan, pada Selasa sore ini, semua data dan gambar sudah terkumpulkan, supaya pembangunan tanggap darurat cepat kita laksanakan, agar kendala-kendala masyarakat dengan cepat bisa teratasi,” demikian kata Anwar Daud.

Artikel ini ditulis oleh: