Abraham menuturkan sebetulnya pemerintah tidak menaikkan harga BBM, namun anggaran subsidi kian membengkak karena krisis yang menimpa dunia.
“Tahun lalu besaran anggaran subsidi, Rp188 triliun pada tahun lalu 2021. Tahun ini 2022 anggaran naik Rp502 trilliun. Teman-teman mahasiswa punya HP bisa google buka laporan dari PBB,” ucap Abraham di hadapan pengunjuk rasa.
Pernyataan tersebut juga ditimpali langsung oleh mahasiswa yang sama-sama berada di atas mobil komando, dan membacakan tuntutan mahasiswa yang diminta untuk segera disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Akhirnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden turun dan meninggalkan mobil komando, sementara peserta aksi kembali berorasi.
Di kawasan Patung Kuda, massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), mahasiswa kampus BSI se-Jabodetabek, hingga emak-emak rumah tangga berunjuk rasa menyuarakan soal penyesuaian harga BBM bersubsidi
Pengunjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga terlihat menjebol blokade jalan yang dipenuhi beton pembatas dan kawat berduri di tengah melancarkan aksinya sekitar pukul 14.48 WIB, sehingga massa berhadapan langsung dengan barikade petugas.
Bahkan, demonstran dari BEM SI turut melakukan aksi saling dorong dengan pihak kepolisian, aksi tersebut berjalan panas karena massa aksi terus dihadang oleh para aparat.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu