Jakarta, Aktual.co —Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi di depan Istana Negara di Jalan Merdeka Utara dengan membawa dua tuntutan yakni menolak kenaikan BBM bersubsidi, dan pemberantasan mafia migas di Pemerintahan Jokowi-JK.
“Jokowi – JK harus turun kalau tidak dibatal kan kenaikan BBM ini.  Jokowi JK juga harus berani mencopot tiga menteri mafia migas yang ada di dalam Pemerintahan kalian,” kata Koordinator Lapangan KAMMI Nasional, Rino di Jakarta, Selasa (18/11).
Kata dia, saat ini pemerintahan Jokowi-JK sudah dikelilingi agen neolib yang ingin menguasai kekayaan Indonesia.
“Ambil alih pengelolaan migas yang dikelola perusahaan asing, ingat minyak-minyak kita sudah di kuasai oleh para mafia migas dan para neolib yang sudah masuk ke dalam pemerintahan Jokowi – JK,” ungkapnya.
Dalam aksinya, KAMMI membakar bendera partai-partai yang tergabung dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) seperti Hanura, PDI-P dan Nasdem. “Kalian itu adalah pemimpin yang dipilih oleh rakyat.”
Aksi yang juga merupakan gabungan KAMMI, Pergerakan Mahasiswa Merah Putih, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), PMII dan berbagai ormas lainnya itu juga melakukan aksi menutup jalan Merdeka Utara tepatnya depan Istana Negara.
Pantauan Aktual.co di Jalan Medan Merdeka Utara di depan Istana Negara itu tidak digabung menjadi satu, namun dipecah di berbagai kelompok. Akibatnya kemacetan terjadi sepanjang 500 meter.
Menurut Kanit Lantas Polsek Gambir, Kompol Mukidi untuk sementara arus lalu lintas belum ada pengalihan.
“Belum ada pengalihan, tapi jika nanti padat, maka bisa diadakan pengalihan arus lalu lintas,”kata Kompol Mukidi di Jakarta, Selasa (18/11).
Mukidi mengimbau bagi pengguna jalan yang akan melintasi Medan Merdeka Utara hendaknya beralih ke rute alternatif. “Pengendara diimbau untuk melewati Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Jalan Veteran dan melalui ke Jalan Juanda agar tidak terjebak kemacetan.”
Saat ini aksi masih berlangsung. Kendaraan pun terlihat macet total tak bergerak. Sementara itu aparat kepolisian juga mengatur lalu lintas.

Artikel ini ditulis oleh: