Jakarta, Aktual.com – Massa pendukung dan penentang Ahok memiliki cara tersendiri dalam mengawal sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Keduanya memiliki cara yang berbeda satu sama lain dalam menyemangati massa pada sidang ke delapan yang digelar di Kementerian Perranian, Jakarta Selatan, Selasa (31/1).
Seperti massa penentang Ahok yang dikoordinir oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia, konsisten dengan iringan takbir dan lantunan lagu-lagu yang islami seusai orasi dilakukan.
Hal ini tak banyak berubah dari sidang-sidang sebelumnya sampai sidang ke delapan ini. Semangat massa GNPF-MUI pun terlihat cukup terjaga dengan gema takbir yang disuarakan mereka.
Sementara itu pada barisan pendukung Ahok, massa tampak cukup gembira dengan iringan lagu-lagu yang familiar dengan masyarakat. Tak hanya itu, massa pendukung Ahok juga selalu berjoget dengan adanya lagu-lagu yang diputar seusai orasi.
Jogetan-jogetan itu tampaknya memang dilakukan untuk menjaga semangat massa. Jumlah kedua massa sendiri mengalami penurunan dibanding dengan sidang-sidang yang sebelumnya.
Massa GNPF-MUI sendiri memiliki jumlah sekitar 150 orang. Sedangkan jumlah massa pada pendukung Ahok berkisar 140 orang.
Laporan: Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Wisnu