Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan pascakenaikan pada akhir pekan lalu, laju IHSG akan cenderung berbalik arah melemah seperti yang diperkirakan sebelumnya, dimana posisi IHSG telah menyentuh batas “upper bollinger band”.
“Kenaikan yang terjadi sebelumnya dimanfaatkan untuk ‘profit taking’ sehingga pergerakan IHSG dimungkinkan terjadi konsolidasi terlebih dahulu. Diharapkan aksi jual tidak berlebihan sehingga IHSG tidak melemah terlalu dalam,” ujar Reza.
Reza memperkirakan IHSG dapat bertahan di atas angka dukungan 6.034-6.048 dan angka resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 6.065-6.077 Sebelumnya, setelah mengalami lonjakan pada Jumat (30/11) lalu, laju IHSG cenderung mengalami pelemahan.
Adanya aksi ambil untung yang dibarengi dengan antisipasi pertemuan antara Presiden Xi dan Presiden Trump di sela KTT G-20 Summit pada akhir pekan membuat laju kenaikan IHSG terhenti. Masih adanya sentimen positif dari sejumlah berita emiten dan penguatan rupiah yang terbantukan dengan sentimen dari dalam negeri tidak cukup membantu IHSG bertahan di zona hijau.
Bursa regional, di antaranya Indeks Nikkei menguat 296,01 poin (1,32 persen) ke 22.647,07, Indeks Hang Seng menguat 599,48 poin (2,26 persen) ke 27.106,23, dan Straits Times menguat 63,93 poin (2,05 persen) ke posisi 3.181,54.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid