Banda Aceh, Aktual.co — Masyarakat Aceh pesimis terhadap janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Aceh khususnya janji tentang RPP Migas yang dinyatakan selesai dalam sepekan.

“Pernyataan presiden Jokowi tentang RPP Migas itu harus ditindaklanjuti oleh Mendagri, Menkeu, dan Menteri ESDM secepatnya. Jika presiden tidak mengawal janji itu, maka dipastikan RPP Migas sebagai turunan UUPA tidak akan selesai dalam sepekan sesuai janji presiden,” sebut aktivis sosial di Lhokseumawe, Saifuddin Irhas kepada Aktual.co, Rabu (11/3).

Disebutkan, presiden harus mengawal janji tersebut, sehingga seluruh janji yang diungkapkan di Aceh segera terealisasi. Setidaknya, ketika berkunjung ke Aceh, Jokowi berjanji menyelesaikan RPP Migas dalam sepekan, memperpanjang run way bandara di seluruh Aceh, membangun jalan tol dari Aceh hingga Lampung, serta menyelesaikan seluruh pembangunan waduk di Aceh Utara dan Sabang.

Pengamat politik dari Universitas Malikussaleh, Aceh, Rizwan Haji Ali, menyatakan janji Jokowi merupakan kalimat standar yang digunakan pejabat ketika berkunjung ke Aceh.

“Janji pemerintah Indonesia itu tertuang dalam MoU Helsinki, dalam UU Pemerintah Aceh juga, namun buktinya realisasi turunan UUPA itu tetap lambat,” tegasnya.

Dia berharap, janji Jokowi bisa dibuktinya secepat mungkin. Sehingga, rakyat Aceh bisa melihat komitmen Jokowi terhadap perdamaian Aceh.

“Jika tidak direalisasikan sesuai janji, maka Jokowi sama dengan SBY yang selalu berjanji segera menyelesaikan turunan UUPA namun sampai akhir masa jabatan belum merampungkan turunan UUPA tersebut,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka