Ketua DPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima cinderamata khas Tomor Leste dari Presiden Timor Leste Francisco Guterres (kiri), saat melakukan pertemuan di ruang Pimpinan DPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/6). Selain membicarakan peningkatan kerjasama bilateral, membicarakan kesepakatan atas isu maritim serta batas darat dan batas laut yang selama ini tertunda, kedatangan Guterres juga meminta dukungan penuh agar Timor Leste menjadi anggota tetap Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta, para elit dan tokoh masyarakat tidak membuat pernyataan yang dapat menyesatkan pemahaman publik, maupun pernyataan yang bertendesi mengejek negara dan bangsanya sendiri.

“Seperti banyak negara lain, Indonesia memang masih menghadapi sejumlah persoalan. Namun, tidak selayaknya semua persoalan itu didramatisir sedemikian rupa layaknya Indonesia sedang menghadapi krisis multidimensi,” ujar dia di Jakarta, Senin (6/8).

Tidak benar, kata dia, jika ada yang mengatakan Indonesia sebagai bangsa yang bodoh. Pun salah besar jika ada yang mengatakan Indonesia dalam kondisi kritis. “Jangan begitu saja percaya jika ada yang mengatakan hampir 50 persen jumlah penduduk Indonesia terperangkap dalam kemiskinan,” kata dia.

Politisi asal Golkar itu menilai, esensi pernyataan-pernyataan itu tidak benar dan cenderung menyesatkan pemahaman masyarakat akan kondisi riel bangsa dan negara dewasa ini. Pernyataan-pernyataan itu cenderung menyesatkan karena tidak didukung data kekinian yang bersumber dari institusi negara.

Benar bahwa Indonesia masih dan terus menghadapi sejumlah persoalan. Dia juga tidak menutup mata terhadap fakta tentang depresiasi rupiah terhadap dolar AS. “Tapi tak perlu dibantah bahwa utang luar negeri (ULN) bertambah.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara