Jakarta, Aktual.com -Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Mulyadi merasa gerah adanya ‘mata hari kembar’ di perusahaan Pertamina (Persero). Dia tidak ingin persoalan itu mengganggu kinerja di Kementerian sektoral (ESDM).
Mulyadi menjelaskan, Semenjak Pemegang saham (Menteri BUMN, Rini Soemarno) merombak struktur dengan membentuk beberapa posisi baru, diantaranya posisi Wakil Direktur Utama, maka kinerja Pertamina menjadi terpisah-pisah. Lalu kemudian dirasa merepotkan bagi Komisi VII dalam hal koordinasi.
“Kepemimpinan ganda di Pertamina, ini menurut kami perlu penanganan serius, karena bagaimanapun ini jadi tanggung jawab pak menteri di sektor (ESDM),” kata Mulyadi saat rapat dengan Menteri ESDM, Ignasius Jonan di Komisi VII DPR Senayan, Senin (30/1).
Lebih lanjut ujarnya, “jangan sampai permasalahan ini menggangu kinerja BUMN. Jadi di Pertamina ada Dirut satu dan dua. kitapun susah, terpaksa nanti kalau kita melakukan RDP tentu harus dua belah pihak,” tambah Mulyadi.
Sejauh pemantauannya, akibat matahari kembar ini, dominasi sektor hulu masih di tangan Direktur Utama, Dwi Sutjipto, namun untuk sektor hilir telah direbut oleh Wakil Direktur Utama, Ahmad Bambang.
Untuk itu tegasnya, Kementerian ESDM harus koordinasi dengan Kementerian BUMN agar meninjau ulang keputusan yang keliru (keberadaan Wadirut di struktur) tersebut.
“Kita maunya dalam putusan Komisi VII, apapun keputusan dengan Pertamina ya Pertamina. tidak pertamina versi A atau B. kami harapkan kedepan pemerintah segera menyelesaikan, karena ini sudah rahasia umum,” tandasnya.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid