Matahari mall (Foto: Istimewa)
Matahari mall (Foto: Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menilai penutupan dua gerai Matahari Department Store di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai bukan karena menurunnya daya beli masyarakat, melainkan upaya efisiensi perusahaan.

Meski kedua gerai tutup, lanjutnya, kondisi ritel masih terbilang bagus karena kinerja Matahari Department Store dari tahun ke tahun (year on year) menunjukkan peningkatan pendapatan.

“Bukan karena daya beli. Tolong dilihat, yang ‘year on year’, pendapatannya masing-masing perusahaan itu naik atau turun? Tidak ada yang turun, jadi tidak ada urusan sama daya beli,” kata Enggar di Jakarta, Senin (19/9).

Enggar menjelaskan Matahari Department Store yang sudah terdaftar dalam “public listing company” atau perusahaan publik tersebut tentunya memiliki alasan untuk menutup dua gerai, yakni upaya efisiensi perusahaan.

Menurut dia, penutupan gerai Matahari tidak membuat kondisi ritel terpuruk, karena harus dilihat dari pembukuan tahunan yang menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba bersih yoy.

Ia mengakui jika pusat perbelanjaan di beberapa lokasi sepi. Hal tersebut karena ada pergeseran minat masyarakat yang menjadikan kawasan Sudirman, SCBD hingga Thamrin menjadi lokasi utama belanja.

“Apa yang terjadi karena pergeseran masyarakat, demikian dengan pusat-pusat perbelanjaan juga bergeser. Kita lihat yang terjadi di Glodok, di Gajah Mada dan Hayam Wuruk, pergeseran di sana wajar sekali,” ungkapnya.

Enggar menambahkan selain faktor pergeseran lokasi, pengaruh menjamurnya situs belanja daring “online shopping” juga tidak terhindarkan. Namun, pergeseran minat belanja daring juga tidak mematikan toko fisik “offline”.

“Ya online sesuatu yang tidak bisa dihindari. Online meningkat, offline juga meningkat. Jadi di situ daya belinya meningkat.” kata Enggar.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka