Menanggapi perkembangan zaman yang memasuki Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system, Muhadjir mengajak para pelaku pendidikan dan kebudayaan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut.

Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang muktakhir menjadi keniscayaan dalam memajukan pendidikan kita.

Sementara dalam mengatasi pengangguran dari lulusan perguruan tinggi, Menristekdikti kerap melontarkan pentingnya peranan perguruan tinggi mempersiapkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, terampil serta berwawasan global.

Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan sumber daya yang mampu bersaing secara global. Perguruan tinggi sebagai lembaga pencetak sumber daya manusia yang unggul diharapkan dapat berperan pada upaya peningkatan daya saing bangsa. Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dijadikan sumber penguatan ekonomi bagi bangsa.

Tak salah menyebut bahwa masih banyak pekerjaan rumah (PR) besar dunia pendidikan di Tanah Air untuk mencapai tujuannya, sebagaimana amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Artikel ini ditulis oleh: