Menurutnya, udara yang bersih dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Apalagi berbagai penelitian menunjukkan, terdapat hubungan antara polusi udara dan tingkat kematian penderita Covid-19.

Seperti penelitian yang dilakukan Harvard bahwa pasien Covid-19 di wilayah tinggi polusi memiliki risiko kematian 4,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan di wilayah rendah polusi.

“Secara teori, ini dikaitkan bahwa banyak kormobit yang diderita orang-orang di daerah tinggi polusi, akibat pencemaran udara tadi,” jelas dia.

Penelitian serupa juga dilakukan di Eropa, antara lain Italia, Prancis, Spanyol, dan Jerman. Dalam hal ini, European Public Health Alliance menyatakan bahwa polusi udara mengurangi peluang seseorang bertahan hidup dari wabah Covid-19.

Karena itulah, kata Budi, World Health Organization (WHO) mengimbau agar setiap negara memperhatikan faktor risiko polusi udara dan kaitannya terhadap pengendalian Covid-19.

“WHO menyebutkan, negara dengan tingkat polusi udara tinggi seperti Indonesia harus mempertimbangkan faktor risiko polusi udara tersebut dalam persiapan pengendalian Covid-19,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin