Los Angeles, Aktual.com – Petinju Floyd Mayweather, menyerang balik kritik-kritik terhadap pilihan lawannya, yakni Andre Berto untuk pertandingan bulan depan, yang diperkirakan akan membuat dirinya menyamai rekor legendaris 49-0 milik Rocky Marciano.
Raja kelas welter itu menghadapi badai kritik sejak pada awal pekan ini mengumumkan bahwa ia akan menghadapi Berto di Las Vegas pada 12 September, untuk mengamankan tempatnya di buku sejarah.
Namun Mayweather, yang pertarungan besarnya dengan Manny Pacquiao pada Mei dinilai banyak orang sebagai kegagalan, menegaskan bahwa dalam pertemuannya dengan Berto, bukannya lawan yang lebih berbahaya, memiliki daya tarik tersendiri.
“Saya mendapat kritikan. Mereka berkata tidak seorang pun di olahraga akan membeli pertarungan. Saya memilihnya karena ia merupakan petarung yang menarik,” kata Mayweather, dilansir dari AFP, Jumat (7/8).
Mayweather juga menepis anggapan bahwa ia semestinya memilih mantan juara dunia dua kali asal Britania Amir Khan, yang diyakini merupakan lawan yang lebih tangguh dan beberapa kali berkonfrontasi dengan petinju AS itu.
“Berapa banyak kejuaraan yang telah dimenangi Khan, dua. Berto juga memiliki dua (gelar juara),” kata Mayweather.
Mayweather dan Berto bertemu di Los Angeles pada Kamis (6/8) untuk melakukan konferensi pers, untuk meluncurkan hitung mundur terhadap pertandingan itu.
Tidak ada pembicaraan kotor pada konferensi pers, namun kedua petinju telah saling beradu tatapan di depan podium.
Berto (30-2, 23 KO) berterima kasih kepada Mayweather untuk kesempatan ini dan pelatihnya Virgil Hunter menghabiskan lebih banyak waktu di podium untuk memuji Mayweather, ketimbang berbicara mengenai petinjunya sendiri.
Sementara itu Mayweather menepis kritik mengenai taktik bertarung bertahannya saat melawan Pacquiao di awal tahun ini, yang gagal memenuhi harapan banyak orang.
“Pekerjaan saya adalah untuk keluar dan menjadi pemain catur, dan itulah yang saya lakukan. Saya menemukan cara untuk menang,” ucapnya.
Mayweather sementara itu menegaskan kembali pada Kamis, bahwa pertandingan bulan depan merupakan pertarungan terakhirnya — sebuah klaim yang menurut para komentator memiliki peluang 50-50 seandainya sang petinju ditawari pertarungan dengan nilai kontrak yang besar.
Artikel ini ditulis oleh: