Hal yang sama terjadi di lokasi pengungsian Lapangan Vatulembo yang mengalami kesulitan sarana MCK. Untuk melayani sekitar 1.800 pengungsi, MCK yang tersedia hanya satu unit.

“Ada tiga WC di sini, tapi hanya satu yang berfungsi. Itupun untuk buang air kami harus bawa air dari tempat penampungan karena keran air di WC tidak berfungsi,” kata Harludin, warga terdampak gempa yang berasal dari Jalan Kimaja, Lorong Bakso, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur.

Pria berusia 55 tahun ini mengungkapkan terdapat juga MCK di rumah Wakil Wali Kota Palu dan Markas Kodim 1306 Donggala namun antreannya sangat panjang.

“Untuk WC di lapangan dan di rumah jabatan wawali harus antre. Tapi di Kodim juga tidak bebas. Kami dibatasi, tidak boleh mandi. Hanya bisa buang air saja,” ujarnya.

Ronal (28), salah satu relawan yang ikut menyediakan kebutuhan warga di lapangan Vatulembo mengaku MCK yang ada di pengungsian itu sangat memprihatinkan. Warga harus antre panjang bahkan sebagian harus lari ke rumah-rumah warga karena terlalu lama menunggu giliran.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara