Jakarta, Aktual.com — Menghadapi pertarungan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), negara Indonesia berada dalam posisi yang tidak mengenakan. Selain ekonomi Indonesia yang sedang megalami perlambatan, ternyata sektor jasa Indonesia sangat tidak prospek.
Kafegama Initiatives mengungkapkan, dari sekitar 122 juta tenaga kerja Indonesia diketahui lebih dari 90 persen merupakan lulusan SMA ke bawah.
Jika diteliti lagi, lebih dari 60 persen tenaga kerja merupakan lulusan SD dan SMP. Secara statistik seluruh tenaga kerja di tanah air memiliki tingkat pendidikan rata-rata setara dengan kelas 2 SMP.
“Tantangan yang dihadapi bangsa kita saat ini sama sekali tidak kecil,” kata pengurus Kafegama Initiatives, Steve Kosasih di Jakarta, Selasa (16/2).
Lebih lanjut menurutnya, hal utama yang harus ditingkatkan dalam menghadapi MEA, yaitu meningkatkan daya saing denga cara memainkan peranan pada 10 (sepuluh) sektor industri dan perekonomian berikut;
(1) Pangan (Pertanian dan Peternakan)
(2) Perikanan,
(3) Pariwisata,
(4) Tenaga Kerja,
(5) Industri Dasar,
(6) Pendidikan,
(7) Kesehatan,
(8) Makanan dan Minuman,
(9) Energi Baru dan Terbarukan,
(10) Digital Economy.
Selain itu dia juga menyarankan agar pemerintah memberikan pengakuan terhadap para tenaga kerja yang tidak memiliki pendidikan formil serta melakukan berbagai pelatihan berbasis kompetensi.
Langkah tersebut agar semakin banyak tenaga kerja tanah air yang bisa masuk ke dalam berbagai sektor dan industri, dengan demikian dia yakin Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan MEA.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka