Jakarta, Aktual.co —  PT Medco E&P Indonesia akan mengalihkan aliran gas produksi Blok A, Aceh, ke PT Pertamina (Persero) yang berdasarkan rencana sebelumnya ke PT Pupuk Iskandar Muda. Skema pengalihan tersebut mempertimbangkan efisiensi.

“Pengaliran gas Blok A ke Pertamina lebih dekat dibandingkan PIM,” ujar Direktur Pengembangan Medco E&P Indonesia Eka Satria di Jakarta, Kamis (23/10).

Sementara, pengaliran gas dari Pertamina ke Pupuk Iskandar Muda (PIM) juga dekat, sehingga kebutuhan pabrik pupuk tersebut nantinya dipasok Pertamina. Pengaliran gas Blok A ke Pertamina yakni pipa Arun-Belawan yang dimiliki anak perusahaan, PT Pertagas, hanya memerlukan pengadaan pipa sepanjang enam km. Namun, kalau gas Blok A dialirkan ke PIM sesuai skenario awal, maka pipa yang diperlukan sekitar 175 km.

“Jauh bedanya,” katanya.

Pembangunan pipa yang lebih pendek membuat biaya pengadaan lebih rendah dan pekerjaan menjadi lebih cepat. Di sisi lain, pengalihan skema tersebut tidak mengubah harga gas ke PIM.

Ia mengatakan, Blok A akan mengalirkan gas ke pipa Arun-Belawan sebanyak 63 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Dari volume tersebut, sebanyak 55 MMSCFD akan dipasok Pertamina ke PIM dan sisanya konsumen lain.

Eka menambahkan, skema pengalihan tersebut menunggu persetujuan Menteri ESDM dikarenakan perubahan alokasi gas. Kalau skema disetujui, maka pihaknya akan mulai membangun fasilitas produksi Blok A pada kuartal pertama 2015.

“Kami targetkan pada 2017, Blok A sudah berproduksi,” ujarnya.

Sebelumnya, Dirut Pertagas Hendra Jaya mengatakan, pihaknya mengincar pasokan gas dari tiga blok yang berlokasi di Aceh.

Selain Blok A, Pertagas juga berharap mendapatkan gas dari Blok North Sumatera Offshore (NSO) yang dikelola ExxonMobil dan Krueng Mane yang dioperasikan Eni Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka