Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara menyesalkan adanya indikasi penyalahgunaan peruntukan dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebanyak USD3 miliar kepada Bank BUMN.

Sesuai laporan para Direktur Utama Bank BUMN kepada DPR, sejatinya peminjaman dana tersebut diperuntukkan pembangunan infrastruktur, namun ternyata kucuran kredit dari Bank Mandiri ke PT Medco Energi Internasional milik Arifin Panigoro akan digunakan untuk mengakuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara.

“Sesuai amanat pasal 33 UUD, jauh lebih tepat kalau yang beli saham adalah konsorsium BUMN Tambang seperti PT Antam, PT BA, Inalum dan Timah. Paduka yang Mulia Jokowi harus buktikan bahwa beliau menjunjung tinggi konstitusi, bukan mendukung kepentingan sempit personal atau kelompok,” kata Marwan kepada Aktual.com, Jumat (1/4).

Terkait pendanaan akuisisi ini, dalam pemberitaan Bloomberg bahwa  konsorsium yang dipimpin oleh Agus Projosasmito merupakan pihak yang mencari pendanaan USD3 miliar atau setara Rp41,7 triliun.

Dikabarkan konsorsium tersebut telah melakukan pendekatan dengan beberapa bank untuk mengambil alih kepemilikan saham Newmont Nusa Tenggara.

Agus Projosasmito adalah mantan investment banker yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di pasar modal Indonesia. Dirinya pernah duduk di jajaran manajemen Danareksa Sekuritas.

Selain Arifin Panigoro dari Medco, konsorsium tersebut juga melibatkan Kiki Barki dari PT Harum Energy Tbk (HRUM). Berdasarkan Informasi tersebut, di Medco sendiri ada Yu Tjin (Sudjono Timan), yang merupakan menantu Kiki Barki. Informasi yang disebutkan sumber, salah satu pemilik Newmont saat ini adalah Grup Bakrie.

Berdasarkan data yang dimiliki aktual.com, debitur pinjaman bank BUMN ke China Development Bank (CDB) sebanyak USD3 miliar, Grup Medco mendapat pinjaman senilai USD395.000.000 dari Bank Mandiri atau senilai Rp5,1 triliun. Terdiri dari PT Medco E&P Tomori senilai  USD50.000.000, PT Medco Energy International TBK USD245.000.000 dan PT Medco Energi Internasional USD100.000.000. Santer beredar, dana tersebut digunakan sebagai cadangan untuk mengakuisisi Newmont.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan