Jakarta, Aktual.co — Sejumlah media besar di Amerika Serikat memutuskan tak mencantumkan kartun kontroversial Nabi Muhammad dari majalah mingguan satir Charlie Hebdo. Media-media tersebut khawatir mereka juga akan menjadi sasaran serangan mematikan seperti yang terjadi pada kantor Charlie Hebdo, Rabu (7/1).

Beberapa media besar seperti New York Times, Wall Street Journal, Reuters dan Associated Press memutuskan tak menampilkan gambar kartun yang kontroversial tentang islam dan muslim. Media tersebut mengatakan, mereka menghindari penerbitan gambar atau materi lain yang bisa menyinggung perasaan keagamaan.

Sebagai gantinya, media tersebut hanya akan memberikan gambaran. “Setelah pertimbangan cermat, editor kami memutuskan bahwa menggambarkan kartun tersebut akan memberikan pembaca informasi yang cukup untuk memahami cerita hari ini,” kata juru bicara New York Times Company, Danielle Rhoades Ha.

Bill Marimow, editor Philadelphia Inquirer, mengatakan kepada Reuters, “Kami tidak memiliki kepentigan apapun dengan kartun itu. Penerbitan yang akan membuat murka puluhan juta muslim, dibanding menjelaskan sesuatu dengan kata-kata, bukan sesuatu yang layak jadi pertimbangan.”

Sementara, The Associated Press telah lama memiliki kebijakan menahan diri dari menggunakan gambar provokatif, kata juru bicara AP, Paul Colford kepada Reuters. Charlie Hebdo terkenal karena penerbitan kontroversi dengan serangan menyindir para pemimpin politik dan agama dari semua agama. Berulangkali media ini menerbitkan kartun yang mengejek Nabi Muhammad SAW. Beberapa jam sebelum terjadi serangan mematikan di kantor tersebut, mereka mempublikasikan karikatur Abu Bakar Al Baghdadi, pemimpin ISIS, melalui twitter.