Bonaria Siahaan, CEO Yayasan Care Peduli menegaskan komitmen untuk terus mengadvokasi dan berkolaborasu dengan semua pihak dalam upaya penghilangan kekerasan terhadap perempuan dan untuk memperjuangkan kesetaraan gender.

Jakarta, aktual.com – Yayasan Care Peduli (YCP) serta Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), menggelar diakusi. Kegiatan ini untuk memperingati 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan.

Diskusi dengan tema “Ubah Narasi: Peran Media dalam Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan” yang diselenggarakan secara daring, Kamis (25/11/2021), ini bertujuan untuk membuka percakapan terkait peran media dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dengan peliputan yang berperspektif korban serta dalam mempromosikan norma positif yang mendukung pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.

Bonaria Siahaan, CEO Yayasan Care Peduli menegaskan bahwa CARE memiliki visi untuk menciptakan dunia yang memberikan harapan, bersifat inklusif dan berkeadilan, dimana semua orang dapat hidup bebas dari kemiskinan, bermartabat dan memiliki rasa aman.

“Kekerasan terhadap perempuan jelas bertentangan dengan visi tersebut, karena mana mungkin seseorang dapat hidup dengan aman dan bermartabat apabila masih mengalami kekerasan dan hidup di bawah ketakutan,” kata Bonaria.

Sejalan dengan visi ini, CARE mempunyai komitmen untuk terus mengadvokasi dan berkolaborasi dengan semua pihak dalam upaya penghilangan kekerasan terhadap perempuan dan untuk memperjuangkan kesetaraan gender.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin