Pakar dan praktisi pemasaran Dr. Dion Dewa Barata SE., MSM mengatakan kebosanan konsumen atas suatu produk, bisa barang, jasa, atau kondisi tertentu dapat disebabkan oleh adanya dorongan atau motivasi yang ada dalam diri konsumen untuk mendapatkan pengalaman baru yang lebih baik.

Menurut Dekan Fakultas Humaniora dan Bisnis Universitas Pembangunan Jaya itu, secara teoritis, kondisi bosan dipicu adanya paparan atau exposure stimulus yang terus-menerus diterima oleh individu dalam jangka waktu tertentu; dan pada titik tertentu persepsi ketertarikan yang tercipta sebagai dampak dari stimulus tersebut akan menurun.

Alumnus UI itu pun menyarankan cara untuk menghilangkan kebosanan atau kejenuhan pada suatu produk sebelumnya adalah dengan memberikan variasi stimulus baru agar individu merasakan sesuatu yang baru atau berbeda sehingga individu termotivasi untuk mempersepsikan, merasakan, dan bahkan mencoba produk baru tersebut.

Alih-alih menjadikan media sebagai kambing hitam, meningkatkan daya tarik terhadap sesuatu hal akan mendongkrak nilai berita yang cenderung menyedot perhatian publik.

Di satu sisi, menyudutkan media pada posisi yang dipersalahkan menjadi tidak bijak manakala di sisi yang lain media telah banyak berperan dalam membuka mata publik tentang acara yang digelar sebelumnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid