Militer Israel akan tetap melanjutkan operasinya di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, "sesuai rencana," usai perundingan gencatan senjata Israel-Hamas yang diadakan di Kairo, Mesir, gagal mencapai kesepakatan pada Kamis (9/5/2024) (ANTARA/HO)

Yerusalem, aktual.com – Media Israel pada Selasa melaporkan bahwa delegasi Hamas dan Israel memiliki perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan dalam pembicaraan langsung mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza hingga kesepakatan sulit tercapai.

Laporan tersebut mengutip sumber informasi yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa ada “perselisihan yang tidak dapat diselesaikan” antara kedua pihak, tanpa mengungkapkan sifat perselisihan tersebut.

Media itu mengatakan delegasi Israel meninggalkan Kairo pada Kamis malam dan kembali ke Israel.

Otoritas Penyiaran Israel mengutip “sumber informasi” mengenai perkembangan terakhir mengenai perundingan itu, yang dimulai di ibukota Mesir, Kairo pada Selasa.

Menurut otoritas penyiaran, kabinet keamanan Israel akan bertemu pada Kamis malam untuk membahas bagaimana melanjutkan perundingan dengan kembalinya delegasi mereka dari Kairo.

Sebelumnya pada Kamis, saluran berita Mesir, Al-Qahera News, mengutip sumber tingkat tinggi Mesir mengatakan bahwa delegasi Hamas dan Israel meninggalkan Kairo pada Kamis tanpa membahas tanggal baru.

Pada Senin Hamas mengatakan pihaknya telah menerima usulan gencatan senjata Gaza yang disusun Mesir dan Qatar.

Namun Israel mengatakan usulan gencatan senjata yang diterima Hamas tidak memenuhi tuntutan utamanya dan memutuskan untuk melanjutkan operasi di Rafah di Gaza selatan untuk menerapkan “tekanan militer terhadap Hamas dengan tujuan mencapai kemajuan dalam pembebasan sandera dan tujuan perang lainnya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain