Jakarta, Aktual.co — Media massa dinilai berperan penting dalam mempublikasikan perkembangan informasi, terkait Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dengan Kementerian Pemuda Olahraga, kata salah satu pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tribuana Said.
“Saya berpikir bahwa media sekarang telah masuk dalam salah satu pihak yang bertikai,” kata Tribuana di kantor PWI Pusat, Jakarta, Jumat (15/5).
Ia menilai, sebagian media massa mengemas informasi mengenai persoalan PSSI-Kemenpora dengan mengesampingkan solusi dalam pemberitaan.
“Materi peliputan yang didapat di lapangan, langsung dikemas tanpa mengutamakan solusi meredam pertikaian,” kata Tribuana saat diskusi dengan tema Mencari Titik Temu Solusi Sepak Bola Indonesia di kantor PWI.
Tribuana mengatakan PWI berharap jurnalis Indonesia bersikap netral dalam mengemas berita konflik kedua kubu.
Sementara Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Wina Armada juga sepakat bahwa harus ada penyelesaian di tengah-tengah konflik agar Indonesia tidak terkena sanksi FIFA berupa pelarangan berlaga di pertandingan skala internasional.
“Konflik sepak bola Indonesia harus segera selesai. Hal itu agar mencegah sepak bola Indonesia tidak disanksi oleh FIFA,” kata Wina.
PWI juga menyatakan kesediaannya sebagai penengah antara PSSI dan Kemenpora agar Indonesia terus bisa berlaga di tingkat internasional.
PWI mengatakan media massa harus bisa membantu menyelesaikan permasalahan tersebut secara internal dengan mengembangkan isu yang konteksnya menggiring untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
Perbedaan pendapat antara Kemenpora dengan PSSI terkait surat keputusan Menpora sudah berlangsung sejak April lalu hingga saat ini.
Bahkan PSSI menggugat Kemenpora ke Pengadilan Tata Usaha Negara untuk mencabut keberlakuan SK Menpora nomor 01307.
Artikel ini ditulis oleh:

















