Jakarta, Aktual.com – Forum Serikat Pekerja BUMN Bersatu merupakan salah satu elemen buruh yang bakal menggugat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (16/2) depan.
Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, FX Arief Poyuono, menerangkan, pihaknya menggugat megaproyek tersebut, lantaran tidak ada transparansi dan akuntabilitasnya.
“Ini juga menyangkut uang, walaupun uang rakyat. Walaupun sebagian dana dipinjamkan dari Cina, China Bank Development, tapi akhirnya yang menanggung adalah masyarakat untuk bayar utang,” ujarnya dalam diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (12/2).
Minimnya keterbukaan tersebut juga tercermin dari tidak adanya studi kelayakannya (feasibility study).
“Sampai sekarang saudara Jokowi tidak berani bicara transparan ke masyarakat. Karena dia tidak mampu saya rasa,” cibir wakil ketua umum DPP Gerindra itu.
Transaparansi tender kereta cepat pun disinggungnya. Padahal, menurut Arief, penuh keganjilan. “Karena prosesnya tidak transparan,” tegasnya.
“Padahal, kalau saya bandingkan, proposal Jepang jauh lebih rasional dibanding Cina,” pungkas Arief.
Artikel ini ditulis oleh: