Jakarta, Aktual.com – Kementerian luar negeri Meksiko pada Kamis mengulangi pernyataannya bahwa negara tersebut tidak akan membayar pembangunan tembok di sepanjang perbatasan selatan Amerika Serikat dalam keadaan apapun, menyusul serangkaian kicauan Presiden Donald Trump.
Kementerian tersebut juga mengritik pernyataan Trump pada Kamis pagi bahwa Meksiko adalah “negara nomor satu paling berbahaya di dunia”.
“Meskipun Meksiko memiliki masalah pelik dengan kekerasan, jelas tidak benar bahwa Meksiko adalah negara paling berbahaya di dunia,” kata kementerian tersebut dalam pernyataan.
Dengan melihat ke depan untuk pembicaraan terakhir guna mengolah kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) pada akhir bulan ini, kementerian itu mengatakan bahwa negara tersebut akan meletakkan kepentingan nasionalnya lebih dahulu sambil mencari hasil, yang menguntungkan semua negara dalam perjanjian tersebut.
Sebelumnya, tanggapan kasar, yang dilaporkan dikeluarkan Presiden AS Donald Trump, juga menyulut kemarahan di seluruh Afrika.
Trump dilaporkan menggunakan kata kasar untuk menggambarkan negara Afrika, Haiti dan El Salvador saat membahas masalah imigran dengan anggota parlemen AS pada Kamis (11/1).
Ketika berbicara dengan Xinhua, peneliti senior di Kajian Strategis Hubungan Luar Negeri Ethiopia (EFRSS), kelompok pemikir setempat, mengatakan komentar itu akan makin mengikis pengaruh AS di kancah global.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby