Tuduhan itu terus dilancarkan oleh Meksiko sekalipun Presiden Lopez Obrador dalam pidatonya menyebut bahwa pengawasan yang berlebihan telah cukup mengendur.
“Saya mendapat kabar bahwa situasi pengawasan yang ekstrem ini telah secara sadar dikendurkan oleh Bolivia,” kata dia dalam acara temu media rutin.
Meskipun demikian, “banyak hal” masih perlu dijelaskan, kata Lopez Obrador menambahkan
Presiden Lopez Obrador menolak berkomentar mengenai apa yang sesungguhnya mendorong Bolivia melakukan tindakan yang dituduhkan Meksiko.
Sementara itu, pemerintah Bolivia menanggapi tuduhan itu dengan menyebut Meksiko telah membajak pertemuan di kawasan serta bersikap lambat dalam mengakui pemimpin barunya yang beraliran konservatif.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin