Sekretaris Kepresidenan Bolivia, Erick Foronda, mengatakan bahwa personil keamanan memang ditempatkan di sekitar Kedutaan Besar Meksiko untuk melindungi lokasi itu karena menampung sekutu Morales, demikian ia dikutip dalam laporan lembaga berita negara, Bolivian Information Agency (ABI).
Dia menambahkan bahwa peningkatan jumlah personil tidak akan berdampak terhadap pergerakan bebas para pejabat Kedutaan Besar.
Menteri Luar Negeri Bolivia Karen Longaric sebelumnya pada Senin (23/12) menyebut bahwa otoritas Bolivia akan menghormati kewenangan diplomatik dan tidak akan memasuki Kedutaan Besar Meksiko.
Bolivia telah berpindah ke aliran kanan sejak Morales mundur pada November pascapemilihan presiden, yang disebut Organisasi Negara-negara Amerika sebagai pemilihan yang telah diatur.
Saat ini, Bolivia dipimpin oleh presiden sementara Jeanine Aez, seorang mantan senator konservatif yang juga lawan Morales.
Presiden Lopez Obrador mengatakan Meksiko ingin mengetahui apakah pemilihan umum yang baru akan dilakukan di Bolivia serta apakah seluruh “kekuatan politik” akan mampu mengambil bagian di dalamnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin