Medan, Aktual.co — Peredaran dan pemakaian narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di Indonesia, khususnya di kalangan remaja sangat mengkhawatirkan.

Di tanah air pemakai narkoba pada tahun 2015 ini mengalami peningkatan, mencapai belasan juta orang. Itu terjadi, bila peredaran barang haram tersebut tidak berhasil ditekan.

Pelibatan seluruh kalangan akan sangat membantu menekan peredaran narkoba. Termasuk melibatkan kalangan remaja atau pelajar yang menjadi target, karena sangat mudah terjerumus, untuk mau berkomitmen menjauhkan diri dari barang haram itu.

Kasus di atas tersampaikan dalam lomba pidato bertajuk ‘Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar’ yang digelar oleh Fakultas FISIP Universitas Darma Agung (UDA), Medan, Rabu (25/2).

Sebanyak 34 peserta dari tiga puluhan SMA sederajat secara eksplisit menyampaikan pesan-pesan sekaligus berkomitmen menjauhkan diri dari penyalahgunaan narkoba.

“Orang tua berperan penting menjauhkan pergaulan anak-anaknya. Jangan terlalu dekat dengan bergaul, apalagi terjerumus pergaulan bebas. Dan, ketiga, mempertebal iman,” terang Devi Manullang salah seorang peserta lomba dari SMA Mardi Lestari Medan.

Peserta lainnya, Ines Marsia dari SMA Metodhist II menerangkan, bahwa narkoba saat ini sudah menjadi bahaya nasional. Dan, salah satu upaya mencegah keinginan-keinginan menggunakan narkoba itu yakni dengan mendekatkan diri dengan agama.  Cara itu merupakan media yang cukup ampuh.

“Harus menyisihkan waktu untuk kegiatan-kegiatan agama, misalnya dengan rajin beribadah,” tuturnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas FISIP UDA, Soetarto menuturkan, perhelatan lomba bertajuk bahaya narkoba yaitu, kegiatan positif bagi kalangan pelajar.

“Lomba pidato bertema narkoba ini adalah kegiatan positif yang harus terus digalakkan di kalangan pelajar dan remaja,” bebernya.

Menurutnya, saat ini peran pemberantasan narkoba harus menyentuh seluruh elemen dan kelompok. Bahkan, kalangan pelajar itu sendiri yang harus berkomitmen untuk jauh dari pergaulan yang cenderung dekat dengan obat-obat terlarang.

“Antusiasnya baik, para peserta (pelajar) mengikuti lomba, bukan karena hadiah yang kita sediakan, tapi karena substansi narkoba yang memang harus diberantas sampai ke akar-akarnya, dan dimana remaja menjadi target empuk peredaran narkoba,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: