Jakarta, Aktual.com — Meski panggung yang digunakan kecil, tak membuat kendur semangat Hariman Siregar untuk menyampaikan pesannya kepada Presiden Joko Widodo. Hanya bertempat di teater kecil di Taman Ismail Marzuki acara peringatan peristiwa Malari digelar.
Hariman Siregar, selaku tokoh peristiwa itu berpesan kepada Jokowi selaku petinggi negara yang dipilih rakyat itu.
“Janganlah perekonomian ini dibangun dengan hutang-hutang luar negeri. Nanti hanya akan menimbulkan ketimpangan karena cara seperti itu biasanya tidak memberi tempat kepada rakyat,” ujar Hariman yang mengundang gelak tawa pengunjung.
Hariman pun menilai, selama memimpin negara ini Jokowi hanya mengejar pertumbuhan ekonomi.
Lantas dia pun mengutip pernyataan Profesor Sarbini yang merupakan mertuanya, seharusnya pembangunan ekonomi Indonesia dilakukan dengan menyatukan perekonomian rakyat.
Sehingga tidak bergantung impor. Sebab, populasi dan demografi Indonesia sudah sebesar Eropa.
Hariman juga mengingatkan perekonomian Indonesia memiliki potensi tekanan yang bisa lebih berat dibanding krisis ekonomi 1998.
“Saat 1998 hanya sektor keuangan yang tertekan. Kini lebih berat karena komoditi baik CPO atau batubara tak berharga akibat lesunya ekonomi dunia,” ujar Hariman.
Acara peringatan yang diselenggarakan bersamaan peluncuran buku puisi karya Teguh Esha berjudul Indosara ini dihadiri para tokoh aktivis. Seperti Akbar Tandjung, Rizal Ramli, Fahri Hamzah, Ariady Ahmad, Bursah Zarnubi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Fuad Bawazier, HS Dillon, Rudiantara dsbnya
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu