Muara Enim, Aktual.Com – Penjabat Bupati Muara Enim yang diwakili Asisten III Ir.Maryana dan Jajarannya mengikuti secara virtual Peluncuran Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21) di Ruang Rapat Asisten III Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Kamis (04/11).

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat memberikan sambutan dari Jakarta mengatakan bahwa hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21) ini dapat dipergunakan Pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan perencanaan pembangunan sumber daya manusia di setiap wilayah di Indonesia.

Ia menyampaikan bahwa PK21 dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia oleh kader pendataan terhitung sejak 1 April sampai dengan 31 Mei 2021. Namun, pandemi COVID-19 menyebabkan pihaknya melakukan perpanjangan waktu pendataan sampai dengan 6 Juli 2021.

Dari pengumpulan data itu, jumlah keluarga yang berhasil terdata sebanyak 68.478.139 keluarga atau sebesar 102 persen, dari jumlah yang sebelumnya ditargetkan yakni 66.828.571 keluarga.

“Terkumpulnya data melebihi target yang ditetapkan, dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk memetakan daerah di wilayahnya yang berpotensi memiliki potensi stunting,” terangnya.

Asisten III Ir maryana beserta jajarannya mengikuti launching pendataan keluarga tahun 2021 secara virtual. Kamis (4/11) 

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Suprapto mengatakan bahwa data tersebut dapat sangat membantu beberapa dimensi selain menangani permasalahan keluarga.

“Data by address tersebut akan membantu beberapa dimensi seperti dimensi kesehatan dan dimensi sosial yang lainnya,” katanya.

Sementara itu, Asisten III Ir Maryana mengatakan bahwa data PK21 ini sangat membantu Pemda dalam memetakan daerah di wilayahnya yang berpotensi memiliki potensi stunting.

Menurutnya, data PK21 mampu memetakan keluarga sasaran yang berisiko melahirkan anak dalam keadaan stunting seperti keluarga sasaran dengan penapisan keluarga pra sejahtera, sanitasi, akses air bersih, rumah tidak layak huni dan pendidikan ibu yang rendah.

Artikel ini ditulis oleh:

Apriansyah