Jember, Aktual.com -Dinas Tenaga Kerja Jember terus melakukan berbagai inovasi, khususnya pelayanan kepada pencari kerja. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pengembangan website yang bisa diakses oleh masyarakat secara umum.

“Saat ini website milik Disnaker dengan nama www.disnakerjember.go.id terus kami kembangkan, di website kami ini terpampang berbagai layanan untuk masyarakat dan informasi tentang lowongan pekerjaan baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Bambang Rudianto panggilan akrab Bambang Rudianto.
Pengembangan website tersebut, dilakukan sejak ada pandemi, dimana sebelumn pandemi, Disnaker Jember selalu mengagendakan setahun sekali menggelar Job Market Fair (JMF).
“Dulu Disnaker selalu mengagendakan setahun sekali menggelar job market fair, padahal setiap hari pasti ada orang yang mencari pekerjaan, kalau hanya digelar setahun sekali kan kasihan, seharusnya job market fair kalau bisa digelar setiap bulan, namun dengan adanya website ini, memudahkan kami untuk memberikan informasi lowongan kerja kepada masyarakat,” bebernya.

Rudi juga tidak memungkiri jika lowongan pekerjaan saat ini juga banyak diumumkan di media sosial, meskipun tidak sedikit yang ternyata tidak valid.

“Di lowongan pekerjaan ada penawaran gaji yang menggiurkan, serta jenjang karir yang menjanjikan, namun saat pelamar datang, ada saja syarat-syarat yang ternyata tidak sesuai dengan kemampuan pencari kerja, selain itu, kadang kantor tempat kerja yang menyebutkan perusahaan berbadan hukum PT maupun CV, ternyata kantornya hanya ngontrak, ini jelas modus dari perusahaan abal-abal,” ujar Rudi.

Dengan mencari informasi pekerjaan di website resmi milik Dinas Tenaga Kerja, kevalidan perusahaan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kadang ada info lowongan kerja di medsos, namun benar tidaknya masyarakat masih dibingungkan, nah kondisi seperti ini kadang kami langsung menghubungi pihak HRD perusahaan tersebut, jika benar ada lowongan kerja di perusahaanya, kami langsung meminta kepada perusahaan untuk memasang lowongan di website kami juga,” jelas Rudi.

Saat ini, pihaknya juga mulai mengembangkan digitalisasi warga yang mencari kartu kunging atau AK.1 sebagai syarat bagi pencari kerja, dimana untuk bisa mendapatkan kartu kuning ini, warga tidak perlu lagi datang ke Disnaker, tapi bisa melalui handphonenya.

“Saat ini kami sedang memproses pembuatan aplikasi pembuatan kartu kuning, untuk masyarakat yang membutuhkan kartu kuning bisa mengakses melalui aplikasi ini dengan mengisi google form yang kami sediakan, setelah itu pencari kerja tinggal ngeprint, karena saat ini sudah serba digital, tanda tangan saya saja juga sudah TTE (Tanda tangan Elekrtonik, red), jadi kita harus mengimbangi era saat ini,” pugkasnya.

(aminudin azis)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Aminuddin Aziz