Jakarta, Aktual.com – Harga minyak dunia turun sekitar satu persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan menghidupkan kembali kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global dan melemahnya permintaan untuk minyak.
Dengan melonjaknya pasokan minyak AS juga mengganggu pasar, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei turun 0,56 dolar AS atau 0,8 persen, menjadi menetap di 65,74 dolar AS per barel. Patokan internasional Brent naik satu persen untuk minggu ini.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April turun 0,59 dolar AS atau satu persen, menjadi ditutup di 56,07 dolar AS per barel. Namun, WTI masih berakhir 0,5 persen lebih tinggi untuk minggu ini.
Pertumbuhan pekerjaan AS hampir terhenti pada Februari, dengan ekonomi menciptakan hanya 20.000 pekerjaan di tengah kontraksi dalam penggajian (pay roll) di sektor konstruksi dan beberapa sektor lainnya. Laporan ini menyeret pasar saham AS turun, bersama dengan minyak berjangka.
Pasar keuangan juga terpukul setelah komentar dari Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi pada Kamis (7/3) mengatakan bahwa ekonomi Eropa berada dalam “periode pelemahan yang berkelanjutan.”
“Jika kita melihat pasar ekuitas terus turun, pada akhirnya akan menyeret harga-harga energi lebih rendah,” kata Brian LaRose, seorang analis teknis di United-ICAP.
Artikel ini ditulis oleh: