Obligasi
Ilustrasi gambar/DOK/NET

Jakarta, Aktual.com – Isu mengenai resesi semakin kencang berhembus dan telah dibahas oleh berbagai media di seluruh dunia. Hal ini membuat kita semakin yakin untuk mulai berinvestasi.

Instrumen obligasi bisa jadi pilihan dan sangat memungkinkan untuk dimulai sedini mungkin. Meskipun memang kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya nanti.

Ancaman resesi semakin gencar diberitakan sejak tahun 2022 lalu. Sebenarnya tidak perlu merasa panik atau takut karena kita bisa mempersiapkan diri.

Salah satu kuncinya terletak pada manajemen finansial yang baik dan efektif. Mari pahami lebih dalam lagi apa sebenarnya resesi itu dan apa saja faktor yang menyebabkannya.

Pengertian Resesi

Resesi merupakan sebuah istilah yang menggambarkan kondisi melambatnya perputaran ekonomi di sebuah negara. Bahkan kondisi tersebut bisa memburuk dari waktu ke waktu. Namun perlambatan perputaran ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama sehingga bisa memberikan efek yang begitu parah dan cukup luas.

Resesi ini dipicu oleh PDB atau pertumbuhan domestik bruto yang menurun dalam periode waktu 2 kuartal.

Jadi dalam periode waktu tersebut memang terus-menerus terjadi penurunan PDB secara konsisten. Jadi singkatnya, resesi itu merupakan kondisi saat sebuah negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara berkelanjutan dalam 2 periode sekaligus.

National Bureau of Economic Research (NBER) menyebutkan bahwa resesi adalah situasi dimana negara menderita penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan.

Kondisi tersebut terjadi dalam beberapa bulan dan dilihat dari beberapa aspek. Tidak hanya PDB namun juga bisa dilihat dari tingkat pengangguran, penghasilan masyarakat, produksi industri, serta penjualan grosir-ritel.

Dari sini Anda bisa menyimpulkan bahwa resesi ini terjadi kalau ada penurunan ekonomi dalam jangka waktu cukup lama. Jika hanya terjadi dalam jangka waktu pendek maka tidak bisa dikatakan sebagai resesi.

Penyebab Resesi yang Wajib Diwaspadai

Apa yang menjadi faktor munculnya resesi? Ternyata ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini. Berikut adalah beberapa faktor penyebab resesi yang penting untuk Anda ketahui:

1.    Inflasi

Pertama ada inflasi yang memang menjadi salah satu faktor utama pemicu resesi di sebuah negara. Inflasi sebenarnya merupakan hal yang sangat normal terjadi dan bukan indikasi hal buruk.

Hanya saja inflasi ini bisa berubah menjadi hal buruk jika terjadi terus-menerus dan kondisi tidak lekas kembali normal.

Inflasi yang terjadi terus-menerus akan menjadi pemicu resesi. Jadi bisa dikatakan bahwa terjadinya inflasi tidak selalu menimbulkan resesi.

Namun jika ada resesi berarti memang ada inflasi yang terjadi secara berkelanjutan dalam jangka waktu lama. Inflasi ini bisa memberikan dampak buruk berupa menurunnya daya beli masyarakat hingga penurunan produksi barang dan jasa.

2.    Deflasi yang Berlebihan

Bukan hanya inflasi, ternyata deflasi juga bisa memberikan dampak buruk dan memicu resesi. Namun kembali lagi pada intensitasnya.

Deflasi yang menyebabkan resesi adalah deflasi yang terjadi secara berlebihan. Deflasi ini merupakan kondisi dimana harga barang dan jasa mengalami penurunan secara konsisten dari waktu ke waktu.

Deflasi akan mengakibatkan terjadinya penurunan upah kerja. Kondisi ini kemudian akan menjadi ancaman tersendiri bagi para pelaku usaha.

Mereka memiliki peluang besar untuk mengalami kerugian. Jika sudah rugi maka bisa jadi bangkrut dan ini dapat menimpa banyak pengusaha. Inilah yang membuat perekonomian akan memburuk.

3.    Guncangan Ekonomi Mendadak

Resesi juga bisa terjadi karena adanya guncangan ekonomi mendadak atau tiba-tiba. Guncangan ekonomi ini bisa muncul saat daya beli masyarakat menurun tiba-tiba.

Biasanya disebabkan oleh kesulitan finansial atau masalah serius lainnya. Ini sudah terjadi yaitu saat COVID-19 melanda di tahun 2020 lalu. Ditambah lagi ada situasi perang antara Rusia dan Ukraina.

4.    Gelembung Aset

Penyebab resesi selanjutnya adalah gelembung aset. Ini terjadi ketika ada banyak investor yang panik lalu memilih menjual saham atau aset mereka.

Kondisi ini akan memicu penggelembungan pasar saham. Gelembung tersebut pada akhirnya akan pecah dan terjadilah panic selling yang malah membuat kondisi pasar jadi semakin kacau.

Itulah mengapa penting sekali bagi seorang investor untuk berpikir secara rasional dan tidak mengedepankan emosi. Kondisi emosi dan mental yang tidak stabil hanya akan membuat investor asal mengambil langkah.

Jika Anda juga menjadi salah satu bagian dari investor tersebut, cobalah untuk lebih bijak lagi dalam melihat situasi yang sedang berlangsung saat ini.

Dampak yang Ditimbulkan dari Resesi

Tentu saja resesi ini bisa memberikan banyak dampak buruk bagi kita semua. Itulah mengapa kita sebaiknya waspada dan mulai mempersiapkan diri sedini mungkin. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang mungkin ditimbulkan akibat resesi:

1.    Pinjaman Pemerintah Bisa Melonjak

Jelas sekali bahwa pemerintah akan merasakan dampak buruk dari resesi. Salah satunya adalah jumlah pinjaman pemerintah bisa terus melonjak.

Hal ini terjadi karena pemerintah terus membutuhkan biaya untuk membangun dan mengelola negaranya. Namun di sisi lain pemerintah mengalami penurunan pendapatan, penyebabnya karena pajak penghasilan menurun.

Saat terjadi resesi, maka ada banyak jumlah pengangguran meningkat. Akibatnya penghasilan dari pajak pun juga ikut menurun.

Hal ini menyebabkan pemasukan dan pengeluaran negara jadi tidak seimbang. Itulah mengapa pemerintah jadi punya potensi lebih besar untuk meminjam uang dari negara lain.

2.    Kebangkrutan di Berbagai Sektor

Banyak sekali pengusaha yang akan mendapatkan dampak buruk dari resesi. Resesi akan menjadi pintu kebangkrutan bagi banyak perusahaan.

Apalagi jika perusahaan tersebut memang tidak memiliki aspek fundamental yang cukup kokoh sehingga mudah tergerus oleh adanya resesi. Sama halnya seperti pemerintah, pendapatan perusahaan bisa terus menurun saat resesi terjadi.

Kondisi ini sebenarnya akan memberikan efek domino bagi perekonomian. Saat perusahaan tidak memiliki cukup uang lagi untuk melanjutkan operasional, maka mereka akan melakukan PHK.

Jika banyak orang di-PHK maka daya beli masyarakat akan menurun. Secara otomatis perusahaan juga tidak bisa berkembang jika tidak ada masyarakat yang menjadi konsumen mereka.

3.    Kehilangan Pekerjaan

Resesi akan menyebabkan munculnya banyak PHK dimana-mana. Banyak orang yang terancam kehilangan pekerjaan mereka.

Kondisi ini tentu tidak bagus karena bagaimanapun juga setiap orang pasti butuh pemasukan agar bisa bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya.

PHK bisa menurunkan daya beli masyarakat dan merusak tatanan kehidupan sosial. Saat banyak pengangguran, maka tingkat kriminalitas juga akan meningkat. Kondisi ini kemudian menyebabkan stabilitas sosial di sebuah negara jadi terganggu.

Tentu ada lebih banyak lagi dampak yang mungkin bisa terjadi akibat resesi. Resesi ini memiliki pengaruh besar pada perekonomian dan perekonomian memberi pengaruh pada beragam jenis aspek kehidupan manusia. Jadi bisa dikatakan kalau resesi itu sendiri akan merusak tatanan hidup manusia secara menyeluruh.

Solusi untuk Menghadapi Resesi

Apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi resesi? Jika memang terjadi resesi, maka kita tidak ada pilihan lain. Anda sebaiknya harus mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Jika memang resesi benar-benar terjadi maka Anda sudah siap untuk menghadapinya. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi resesi:

1.    Persiapkan Dana Darurat

Mulailah dengan mempersiapkan dana darurat. Kurangi pengeluaran yang sifatnya konsumtif dan fokuslah menyimpan aset Anda sebanyak mungkin. Tingkatkan alokasi untuk dana darurat, jika sewaktu-waktu kondisi semakin sulit dan resesi benar-benar terjadi maka Anda sudah cukup siap.

2.    Dapatkan Passive Income

Jangan mengandalkan pekerjaan Anda sekarang. Bisa saja Anda menjadi salah satu korban PHK. Lebih baik cari kesempatan untuk mendapatkan passive income. Penghasilan pasif ini akan membantu Anda terhindar dari kesulitan ekonomi  di masa depan.

3.    Meminimalkan Hutang

Jika tidak terlalu penting, lebih baik hindari hutang. Pinjaman hanya akan menambah beban finansial Anda. Fokus saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan alokasikan dana darurat untuk persiapan. Apabila Anda saat ini masih memiliki pinjaman, maka fokus saja melunasi pinjaman tersebut.

4.    Siapkan Asuransi

Lebih bagus lagi jika Anda bisa memiliki asuransi. Asuransi bisa menjadi salah satu senjata untuk mempersiapkan diri di masa-masa sulit. Tentunya Anda harus memilih produk asuransi yang tepat dan aman. Perhatikan juga aturan investasi tersebut dan pastikan Anda bisa merasakan keuntungan optimal khususnya di masa yang akan datang.

5.    Mulailah Berinvestasi

Penting sekali untuk mulai menginvestasikan aset yang Anda miliki. Investasi adalah cara efektif untuk menjaga aset dan meningkatkan jumlahnya. Pilihlah instrumen investasi yang tepat, misalnya obligasi.

Cara investasi obligasi di zaman modern seperti sekarang sudah semakin praktis dan mudah. Anda juga bisa melakukan diversifikasi agar aset terlindungi dan tidak mengandalkan satu instrumen saja.

Lakukan Investasi Obligasi bersama digibank by DBS

Ancaman resesi mungkin semakin nyata di depan mata. Namun kita tidak seharusnya panik dalam menghadapi kemungkinan tersebut. Anda bisa mulai mempersiapkan diri dengan berinvestasi sejak sekarang. Pilih investasi obligasi yang dapat Anda lakukan dengan mudah melalui Aplikasi digibank by DBS. Berikut ini beberapa keunggulan yang ditawarkan kepada Anda:

  • Tersedia banyak pilihan produk di pasar perdana dan pasar sekunder.
  • Modal investasi terjangkau mulai dari Rp1 juta dan $1000 US dollar.
  • Sangat praktis karena transaksi bisa dilakukan lewat satu aplikasi .

Investasi memang bisa jadi pilihan tepat untuk mempersiapkan finansial Anda lebih matang. Bahkan untuk menghadapi situasi resesi dan perekonomian yang semakin tak menentu ini. Cara investasi obligasi melalui Aplikasi digibank by DBS ini sangatlah mudah dan praktis diakses dari mana saja melalui aplikasi mobile. Jadi tunggu apa lagi?

Langsung saja mulai langkah investasi Anda sekarang juga. Obligasi bisa jadi pilihan investasi yang sangat menjanjikan untuk saat ini. Pilih produk obligasi yang tepat melalui Aplikasi digibank by DBS dan dapatkan profit optimal untuk melindungi aset Anda jika resesi benar-benar terjadi. Klik di sini untuk informasi lebih lengkap.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu