Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 31,49 poin, Senin, dipicu sentimen negatif eksternal.

IHSG BEI dibuka melemah 31,49 poin atau 0,53 persen ke posisi 5.925,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,90 poin (0,72 persen) menjadi 955,10.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa faktor ekternal akibat memanas geopolitik di Timur Tengah menjadi tantangan bagi pasar saham global, termasuk IHSG.

“Memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah mengancam pasokan minyak dunia dari wilayah tersebut,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah yang kembali mengalami pelemahan terhadap dolar AS turut menjadi faktor yang menahan IHSG.

“Prospek kenaikan suku bunga AS menopang dolar AS. Hal itu masih membayangi pasar saham,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid