Jakarta, Aktual.com – Sikap yang ditunjukan terdakwa kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketika merendahkan Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Ma’ruf Amin menunjukan bahwa tidak peduli Kebhinekaan. Ahok dinilai hanya peduli terhadap egonya sendiri.
Demikian disampaikan tokoh muda Nadlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla, mengecam tindakan Ahok ketika memperlakukan Ketua MUI KH Ma’ruf Amin saat menjadi saksi dalam persidangan kasus penodaan agama, Selasa (31/1) kemarin.
“Membela Ahok dengan argumen pluralisme dan kebhinnekaan dalam situasi dan konteks seperti ini, jelas “completely misplaced”!,” demikian diucapkan Ulil melalui akun twitternya yang dipantau Aktual.com, Jumat (3/2).
Sikap Ahok bukan saja merusak tatanan kehidupan bersosial, lebih dari itu sikap Ahok membahayakan kehidupan antar umat beragama. (Baca: Ahok Berbahaya Bagi Hubungan Antar Agama). Hal ini yang membuat Ahok tak peduli akan Kebhinnekaan.
“Insentisitivitas Ahok pada konteks sosial sudah sampai pada derajat yang “intolerable”. We cannot afford having him as governor anymore!,” tegas Ulil yang juga politisi Partai Demokrat itu.
Ia mengingatkan merawat harmoni sosial itu sangat sulit. Namun Ahok dengan entengnya memandang rendah keharmonisan dengan mementingkan ego pribadinya.
Ulil menambahkan, jika Ahok peduli akan kebhinnekaan, maka tak akan berlaku arogan dan mengancam Kiai Maruf Amin. Kini sikap yang ditunjukan Ahok tersebut, telah memancing reaksi jutaan umat muslim, khususnya kaum Nahdiyin.
“Sekarang Ahok tak saja membuka front dengan FPI, tetapi dengan umat NU. Maunya apa orang ini (Ahok)?, Mau merusak hubungan sosial dan keumatan?,” kata Ulil.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby