Sejumlah pengendara melintas diatas jembatan ampera yang tertutup kabut asap, Palembang, Sumsel, Rabu (26/8). Berdasarkan laporan cuaca dari stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang jarak pandang mengalami penurunan hingga 500 meter dan status cuaca berasap (smoke), Partikular Meter 10 (PM10) yaitu 365 (sangat berbahaya) untuk kesehatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Jarak pandang akibat asap tebal yang menyelimuti udara di Tanjung Pinang dan Kabupaten Bintan (Pulau Bintan), Kepulauan Riau, kian memburuk.

“Pukul 06.00 WIB jarak pandang hanya 900 meter. Satu jam kemudian meningkat 1.000 meter,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang Dhira Utama, di Tanjungpinang, Sabtu (24/10).

Dia mengemukakan, asap menyelimuti udara di Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) berasal dari kebakaran hutan dan lahan di beberapa kawasan di Sumatera dan Kalimantan.

Berdasarkan pantauan citra Satelit Terra dan Aqua, kebakaran hutan dan lahan terjadi pada 156 titik di Sumatra, sedangkan di Kalimantan terdapat 396 titik api.

Tadi pagi satelit juga menangkap satu titik api di Bintan. Namun pada siang hari titik api itu menghilang.

“Jarak pandang semakin siang berpotensi naik pada siang hari ini diprediksi hingga 2 kilometer,” katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat serta pengguna transportasi darat, laut dan udara agar mewaspadai pengaruh asap yang mengurangi jarak pandang. Jarak pandang sewaktu-waktu berubah.

Artikel ini ditulis oleh: