Presiden Jokowi dan PM Australia Turnbull

Jakarta, Aktual.com – Indonesia dan Australia telah memulihkan hubungan bidang militernya, pasca pihak Australia ‘menghina lambang Pancasila Indonesia. Perdana Menteri Australia Malcolm Trunbull telah membuat pengumuman pada Minggu (26/2) dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang berkunjung ke Australia.

“Saya dan Presiden Widodo telah menyetujui untuk memulihkan kerjasama penuh terhadap pertahanan, pertukaran pelatihan dan kegiata,” kata Trunbull seperti yang dilansir aljazeera.com, Senin (27/2).

Hubungan kerjasama antara dua negara telah terjalin dari pelatihan bersama dan kerjasama kontraterorisme untuk perlindungan perbatasan. Namun, sempat terhenti karena Australia berulah dengan menghina ideologi bangsa Indonesia.

Sebuah pertikaian diplomatik minor terjalin, yang di sertai oleh permintaan maaf oleh panglima militer Australian pada Februari lalu. Indonesia dan Australia memiliki sejarah tambal sulam, kedua pemimpin tertarik pada hari minggu untuk menekankan komitmen mereka terhadap hubungan yang kuat.

“Ini merupakan hubungan yang kuat, apabila kedua negara menghormati integritas pada wilayah masing-masing, non-interferenci pada urusan salam negeri masing-masing dan kemampuan untuk kemampuan untuk mengembangkan hubungan yang menginformasikan,” kata Jokowi.

Kedua pemimpin juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama maritim, yang mencangkup perlindungan maritim dan perlindungan daerah perbatasan untuk melawan kejahatan dan meningkatkan efisiensi pengiriman.

“Kami memiliki kepentingan pribadi dalam persamaan dan stabilitas pada wilayah laut kita dan kelautan. Jadi kami berdua sangat mendorong negara-negara di wilayah kami untuk menyelesaikan sengketa sesuai dengan hukum internasional yang merupakan sasar untuk stabilitas dan kemampuan,” kata Trunbull.

Para pemimpin kedua negara tetap menekankan pentingnya menyelesaikan sengketa secara damai dan sesuai dengan hukum internasional. “Kalaborasi pada kontraterorisme, terutama pada kembalinya pejuang asing dari zona konflik suriah dan irak, yang masih berlanjut.” [Gespy Kartikawati Amino]

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu