”Masalah trust ini bukan hanya penting dalam kehidupan politik tetapi juga dalam daya saing perekonomian suatu bangsa. Seperti dinyatakan oleh Francis Fukuyama (1995), “Kemakmuran suatu bangsa, dan juga kemampuannya untuk berkompetisi di pasar global, dikondisikan oleh suatu karakteristik kultural yang bersifar pervasif, yakni tingkat “percaya” (trust) yang secara inheren ada dalam masyarakat tersebut.”

Dalam pandangannya, kita tidak dapat memisahkan kehidupan ekonomi dari kehidupan budaya. Dalam suatu era ketika “modal sosial” sama pentingnya dengan “modal fisik”, hanya masyarakat dengan tingkat kepercayaan sosial yang tinggilah yang akan mampu menciptakan fleksibilitas, organisasi bisnis berskala luas yang diperlukan untuk berkompetisi dalam perekonomian global.

Ditambahkan pula bahwa level trust yang tinggi bisa mengurangi berbagai ongkos transaksi yang membuat perekonomian berbiaya murah dengan kemampuan membangun jaringan dalam skala luas.

Berdiri di awal milenium baru, menyaksikan arus globalisasi yang kian luas cakupannya, dalam penetrasinya dan instan kecepatannya, mengusik rasa hirau kita akan eksistensi bangsa kita di pentas dunia.  Adakah yang bisa banggakan di pentas dunia selain gelar-gelar buruk?

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid