Jakarta, Aktual.com – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai syiar Islam lewat media film adalah cara yang tidak biasa, namun akan lebih menyentuh dan mengena kepada hati para penontonnya.

“Lewat film, dakwah dan syiar agama lebih mengena dan menyentuh pada generasi milenial,” ujar Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (23/7).

Pernyataan Menag itu disampaikan dalam Penganugerahan Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) Tahun 2022 yang dihelat Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Jumat (22/7) malam.

Lebih dari 1.000 peserta turut meramaikan kompetisi film pendek ini yang mengusung tema “Ku Syiar Islam Dengan Cara Ku”. Yaqut mengaku kagum dengan karya yang dihasilkan para sineas muda.

Menurutnya, syiar Islam melalui media film akan lebih menarik perhatian generasi milenial. Cara ini menjadi alternatif dalam menggaungkan nilai-nilai Islam yang moderat.

“Saya rasa mereka perlu disentuh dengan sentuhan yang berbeda agar nilai-nilai keagamaan Islam itu bisa mengena dan diperoleh generasi milenial sesuai dengan dunianya,” kata dia.

Menag memiliki ide agar film-film yang masuk di ajang KFPi dapat ditayangkan di lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama, sembari berharap ada festival serupa dengan skala internasional pada tahun depan.

“Kalau perlu festival film Islam internasional. Sebagai masyarakat dengan jumlah umat Islam terbesar dunia, kita harus mampu membawa peradaban Islam, salah satunya lewat syiar dalam film,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Juri Nasional Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) Christine Hakim mengapresiasi perhelatan KFPI 2022 yang digelar Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama.

Menurutnya, Kementerian Agama menjadikan media film ini menjadi syiar dan memotivasi anak muda untuk selalu berbuat kebaikan.

Senada dengan Menag, ia berharap film-film yang masuk dalam KFPI 2022 ini dapat disosialisasikan di sekolah-sekolah di bawah Kementerian Agama.

“Ini bukan sekadar film melainkan penyambung silaturahmi sebangsa dan se-tanah air serta memperkuat semangat persaudaraan. Film-film ini juga banyak nilai positifnya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
As'ad Syamsul Abidin