Jakarta, Aktual.com — Setelah heboh dengan robot Rotasi di stand TTG Kota Banda Aceh di Sabang Fair dan TTG 2016, kini pengunjung kembali dibuat takjub dengan karya anak Banda Aceh lainnya, yakni mesin masak nasi goreng otomatis karya Fazryan.
Fazryan menamakan karyanya ini dengan Menagotis (Mesin pemasak Nasi Goreng Praktis). Mesin yang juga diikutsertakan pada TTG se-Aceh 2016 ini membuat ribuan pengunjung takjub saat didemonstrasikan.
Sebagai warga Banda Aceh dirinya juga sering menikmati nasi goreng yang sering dijual, baik di warung-warung, pedagang pinggir jalan hingga restoran ternama di Banda Aceh.
“Saya sangat menyukai nasi goreng, namun ketika saya perhatikan ada rasa yang berbeda masakan yang pertama dengan masakan selanjutnya dari nasi goreng yang dijual. Mungkin karena saat mengaduk dan lamanya nasi digoreng hanya dengan menggunakan perasaan saja tanpa standar waktu yang jelas,” ungkap Fazryan, menceritakan latar belakang dirinya menciptakan Menagotis, di Sabang, Senin (23/5).
Karenanya, lanjut Fazryan, dia mencoba berpikir untuk menciptakan sebuah mesin pemasak nasi goreng yang bisa digunakan praktis dan memiliki rasa yang sama setiap saatnya.
“Alat ini saya program ada timernya dan alat untuk pengaduk yang selalu bergerak mengimbangi kuali yang terus berputar. Saya pikir asal bumbunya sudah disesuaikan dengan jumlah nasi yang dimasak, maka rasa masakan pertama dan masakan selanjutnya akan sama rasanya,” ungkap pria kelahiran Banda Aceh, 10 Juli 1995 ini.
Keunggulan lain dari Menagotis adalah tidak menguras tenaga pemasak nasi goreng. Penyajiannya lebih cepat dan lebih higienis. Terkait karyanya itu, Fazrian mengaku telah dihubungi oleh salah satu pengusaha kuliner di Banda Aceh dan mengajak kerjasama dengan memanfaatkan karyanya.
Cara kerjanya, setelah menghidupkan mesin pada tombol power kemudian mengatur timer sesuai dengan lama yang diinginkan. Setelah itu tekan tombol 1 untuk memutar wajan (kuali) dan tombol 2 untuk memutar pengaduk yang telah didesain khusus memutar diatas wajan dengan waktu yang telah disesuaikan.
Hasil karya ini menghabiskan uang Rp4 juta untuk membeli alat-alat seperti Bearing dan bearing table, rantai, motor DC power window, limit switch, timer DC, saklar dan power supply.
Menagotis ini juga diikutsertakan oleh BPM Kota Banda Aceh di ajang Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) 2016 se-Aceh untuk katagori unggulan.
“Iya, kita telah daftarkan ke panitia TTG Provinsi karya dari Fazryan ini, kita harap bisa menang dan alat ini bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Burhanuddin SE, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat BPM Kota Banda Aceh yang juga hadir di Sabang.
Artikel ini ditulis oleh: