“Tahun ini diperkirakan mencapai 43 ribu, tahun lalu puncaknya sekitar 36 ribu,” kata General Manajer PT Jasa Marga Cabang Semarang Johannes Mancelly.
Puncak arus mudik sendiri diperkirakan terjadi pada H-5 Lebaran. Johannes mengatakan sejumlah antisipasi sudah dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan saat arus mudik itu. Menurut dia, jumlah gardu transaksi di gerbang tol Manyaran sudah ditambah dari 8 menjadi 12.
Selain itu, kata dia, rekayasa lalu lintas juga dipersiapkan jika terjadi antrean panjang. “Kami akan berlakukan ‘contra flow’ untuk mengurangi antrean kendaraan,” katanya.
Dalam waktu dekat, kata Johannes, sistem penarifan pada ruas tol di Ibu Kota Jawa Tengah itu akan diubah untuk melancarkan arus kendaraan yang melalui jalan bebas hambatan itu. Menurut dia, sistem penarifan merata dengan tarif tunggal itu akan menghilangkan gardu di pintu keluar empat gerbang tol.
“Nantinya transaksi di akses keluar gerbang tol Tembalang, Manyaran, Muktiharjo dan Gayamsari akan dihilangkan,” katanya.