“Ini kenyataan di lapangan, mereka melihat pelaksanaan pendidikan belum sesuai kebutuhan pasar kerja, jadi ini bukan pendidikan vokasi saja, tetapi pendidikan secara umum,” kata Hanif.

Hanif mengatakan salah satu permasalahan tenaga kerja di Indonesia adalah ketidaksesuaian antara lulusan dengan kebutuhan pasar, sehingga keberadaan DPN sangat diperlukan.

Sehingga dengan dibentuknya DPN agarr pendidikan di Indonesia diharapkan lebih terarah dan lulusannya mudah diserap oleh dunia industri.

“Saya menaruh harapan yang besar terhadap pendidikan di Indonesia. Apapun jenis pendidikannya, baik formal maupun informal, yang penting dapat meningkatkan kompetensi sehingga tenaga kerja Indonesia dapat masuk dunia kerja dengan mudah,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid