Jakarta, Aktual.com —   Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta para alumni peserta magang kerja ke Jepang agar berani membuka wirausaha mandiri  bila sudah kembali ke tanah air.

”Sekembalinya ke Indonesia, para alumni magang dapat membuka wirausaha secara mandiri sehingga bisa membuka lapangan kerja baru dan menyerap tenaga kerja,” ujar Menteri Hanif dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta pada Senin (7/9).

Hal tersebut diungkapkan Menaker Hanif saat menggelar dialog dan makan bersama dengan para peserta magang bersama para pengusaha IM Jepang yang menerima pemagang Indonesia serta para peserta magang dalam kunjungan kerjanya ke Tokyo, Jepang pada Minggu petang (6/9) waktu setempat.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, hingga akhir 2014 Pemerintah telah menempatkan peserta program pemangan ke Jepang 2014 sebanyak 35.351 orang dan yang sudah kembali ke tanah air sebanyak 32.062 orang. Saat ini yang masih ada di Jepang sebanyak 3.289 orang.

Menaker Hanif mengatakan keberadaan para alumni pemagang Jepang sangat diminati oleh perusahaan-perusahaan asing di Indonesia karena memiliki keterampilan dan etos kerja yang sudah terjamin.

“Kualitas kerja para Eks peserta magang meningkat pesat sehingga mereka langsung diminati perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industry ,terutama industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan,” kata Hanif.

Meski demikian, Hanif menyarankan juga agar para alumni magang berani  membuka wirausaha sendiri secara mandiri sehingga  dapat membuka lapangan kerja baru dan menyerap tenaga kerja.

“Kita harapkan para alumni magang ini berani berwirausaha sehingga bakat, kemampuan dan ilmu yang dipelajari selama magang di Jepang dapat langsung dipraktekan dalam usaha sendiri,” kata Hanif.

Bila para alumni magang jepang berani berwirausaha mandiri, diharapkan dapat menambah jumlah wirausaha di Indonesia yang jumlahnya masih terbilang minim.

Hanif mengatakan  penciptaan wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran yang terjadi saat ini. Pasalnya, selain menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, pelaku wirausaha juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain.

“Ukuran suatu negara bisa dikatakan maju jika jumlah wirausahawan mencapai 2 % dari total jumlah penduduk.Namun wirausahawan di Indonesia saat ini baru mencapai 1,65 %. Padahal di Malaysia jumlah wirausahawan sudah 4 % dan Thailand 7 %,” jelasnya.

Oleh karena itu, untuk mengejar ketertinggalan tersebut, pemerintah menetapkan kebijakan-kebijakan  dan program kerja untuk membangkitkan dan mengembangkan program wirausaha dengan menargetkan mencetak 28.000 wirausahawan baru tahun ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka