Seorang ahli teknik perminyakan yang bekerja di proyek Duri, Ilmy Razanindra, menjelaskan karakteristik minyak Duri sangat kental dan tingkat kepekatannya yang tinggi.

Sifat kental dan pekat tersebut membuat cadangan minyak di dalam sumur Duri sulit dialirkan dan diangkat ke permukaan reservoir dengan teknologi konvensional. Penggunaan injeksi uap akan memudahkan pengambilan minyak kental tersebut.

“Di Duri, uap disuntikkan dekat dengan dasar reservoir melalui sumur injeksi. Uap air naik ke permukaan reservoir. Uap mengalirkan panas ke minyak berat dingin, mengurangi tingkat kekentalan sehingga minyak dapat lebih mudah bergerak untuk dialirkan ke sumur-sumur produksi,” ujar Razanindra.

Cara pengambilan minyak dengan injeksi uap dilakukan pula oleh Chevron di Lapangan Kern River, California, yang telah berusia 119 tahun, sejak 1970-an.

Dalam proposal penawaran baru kepada SKK Migas dan Kementerian ESDM, Chevron juga menjanjikan penggunaan teknologi EOR skala penuh (full scale). Penerapan teknologi itu diyakini mampu meningkatkan kapasitas cadangan minyak di Blok Rokan hingga 1,2 miliar barel.

Perusahaan yang berkantor pusat di California, Amerika Serikat (AS), menawarkan investasi senilai total 88 miliar dolar AS (setara Rp1,277 triliun) jika KKS Chevron di Wilayah Kerja Blok Rokan diperpanjang hingga 2041.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid