Jakarta, Aktual.co — Jerman sebagai salah satu Benua yang wilayahnya sempat dilanda phobia Islam itu ternyata punya tradisi menarik dalam menghormati bulan suci Ramadan.
Biasanya ketika Ramadan tiba, warga non Muslim mengekspresikannya dalam bentuk penolakan terhadap makanan, minuman, rokok, dan kontak seksual sejak Matahari terbit hingga terbenam.
Menariknya pemilik ‘Arabic Shops’ mencium sisi komersial di saat Ramadan tiba. Dimana cara ini diekspresikan sang pengusaha dengan mengimpor makanan favorit dengan variasi yang mungkin membuat kepala konsumen pusing.
Ada suus (minuman berbahan baku gula hitam, red), dschellab (gula dan sirup kurma), qamruddin (yang ini jus aprikot).
Tradisi penuh variasi ini melebar hingga ke toko roti. Selain itu, mereka juga menjajakan qata’ef (kue kering yang direndam sirup gula), dan kalladsch (adonan pilo isi kacang-kacangan).
Variasi kudapan ini menjadi tradisi yang selalu dinanti umat Islam di Jerman dan beberapa negara Eropa sekitarnya.
Artikel ini ditulis oleh: