Jakarta, Aktual.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah dalam menjadikan kebudayaan sebagai pilar utama pembangunan bangsa.
Hal tersebut ia ungkapkan usai melantik dan pengambilan sumpah jabatan Pejabat Tinggi Madya di Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Senin (16/12) malam.
“Hari ini, sebuah sejarah baru tercatat dalam perjalanan bangsa Indonesia. Acara ini menjadi momen bersejarah yang menegaskan komitmen pemerintah dalam menjadikan kebudayaan sebagai pilar utama pembangunan bangsa,” kata Fadli Zon.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menyampaikan ucapan selamat kepada para pejabat yang baru saja dilantik, yang telah diberikan amanah besar dalam memimpin sektor kebudayaan.
Menurut dia, pembentukan Kementerian Kebudayaan, yang merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, diakui sebagai sebuah langkah strategis untuk memperkuat posisi kebudayaan dalam agenda pembangunan nasional.
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 yang menegaskan bahwa negara berperan dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, sambil menjamin kebebasan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
Ia mengatakan, pelantikan ini bukan hanya sebuah formalitas, melainkan sebuah janji besar kepada negara, bangsa, konstitusi, dan seluruh rakyat Indonesia.
“Tanggung jawab besar ini harus dijalankan dengan soliditas, sinergi, dan komitmen bersama untuk memastikan visi besar pemajuan kebudayaan segera terwujud,” tegasnya.
Lebih lanjut, Menteri Fadli percaya bahwa dengan semangat kebersamaan, profesionalisme, dan integritas, para pejabat baru tersebut dapat menjalankan amanah ini dengan baik dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Di akhir sambutannya, Menteri Kebudayaan mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama menjadi duta budaya Indonesia.
Dengan pelantikan ini, diharapkan sektor kebudayaan Indonesia akan semakin kokoh dan berperan dalam membangun masyarakat yang lebih maju, berbudaya, dan penuh jati diri.
“Amanah ini mengingatkan kita bahwa tugas pemerintah dalam konteks kebudayaan adalah menjadi alat untuk memajukan kebudayaan itu sendiri. Saya sering menyampaikan hal ini dalam berbagai pertemuan dengan pelaku, pegiat, dan pejuang budaya di seluruh Tanah Air,” katanya.
Adapun 13 nama yang dilantik sebagai Pejabat Tinggi Madya Kementerian Kebudayaan di antaranya Bambang Wibawarta sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan; Restu Gunawan sebagai Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi; Endah Tjahjani Dwirini Retno Astuti sebagai Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan; Ahmad Mahendra sebagai Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan; Fryda Lucyana sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan.
Selanjutnya, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkatiri sebagai Staf Ahli Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan; Anindita Kusuma Listya sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan; Ismunandar sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga, Muhammad Asrian Mirza sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik; Annisa Rengganis sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional.
Berikutnya, Rachmanda Primayuda sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Protokoler dan Rumah Tangga; Basuki Teguh Yuwono sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya; dan B.R.A. Putri Woelan Sari Dewi sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan