Poros Ketiga
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum Demokrat mengungkapkan jika partainya dapat membentuk poros baru. Kemungkinan ini dapat saja terjadi jika Demokrat bergabung dengan Golkar dan PKB.
“Semua kemungkinan itu juga ada, karena sekarang semua Ketua Umum partai poros Pak Joko Widodo menginginkan posisi calon wakil presiden,” ujar Roy Suryo.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto telah bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada 4 Juli lalu. Keduanya sepakat untuk memperkuat hubugan antara Golkar dan PKB, selain juga memamerkan tiket VIP Pilpres.
Selain itu, pertemuan itu juga dikabarkan menghasilkan satu keputusan kontroversial, yakni bakal adanya evaluasi dukungan terhadap calon presiden petahana Joko Widodo pada pemilu mendatang, jika Jokowi tidak menunjuk Cak Imin dan Airlangga sebagai Cawapres.
Tidak hanya itu, Airlangga juga sempat menemui Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 10 Juli 2018, atau enam hari setelah bertemu dengan Cak Imin.
Menanggapi pertemuan-pertemuan itu, Roy menyatakan jika partainya tetap membuka pintu jika terdapat proposal koalisi untuk Pilpres nanti.
Bahkan, ia mengaku pihaknya juga masih membuka opsi membangun poros ketiga, untuk menandingi kekuatan dari dua poros politik yang telah ada, yakni koalisi partai pendukung Joko Widodo serta koalisi pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Kita membuka komunikasi politik dengan semua pihak, tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Tapi, dalam politik ada pencapaian ideal, maksimal, dan riil. Kita semua tujuannya akan ke sana,” tutur dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan