Jakarta, aktual.com – Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengapresiasi implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Chile (IC–CEPA) yang sudah berjalan baik. Ia pun mendorong agar proses ratifikasi protokol perdagangan jasa dalam skema IC–CEPA dapat diselesaikan tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chile Claudia Sanhueza, Kamis (25/5/2023) di Detroit, Amerika Serikat (AS).
“IC–CEPA telah memberi dampak positif berupa peningkatan tren perdagangan kedua negara sebesar 21,4 persen dalam lima tahun terakhir. Indonesia pun mendorong agar proses ratifikasi protokol perdagangan jasa IC–CEPA selesai sesuai target yaitu tahun ini. Saya meminta dukungan Ibu Wakil Menteri untuk terlaksananya Joint Commission Meeting pertama,” kata Mendag Zulkifli Hasan, seperti dikutip dari laman resmi Kemendag di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Pertemuan antara Mendag Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Claudia Sanhueza berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dari Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible For Trade/APEC MRT), 25–26 Mei 2023.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyambut baik kerja sama halal antara Indonesia dan Chile. Pemerintah Chile menjadi negara pertama yang menandatangani MoU Jaminan Produk Halal dengan Indonesia pada 9 November 2022. MoU tersebut bertujuan mengupayakan kerja sama halal di ranah jaminan kualitas, penilaian kepatuhan, pengakuan bersama, dan promosi.
“Kami sampaikan bahwa Indonesia sangat memperhatikan potensi dan kerja sama di bidang pasar halal. Kami harap nilai perdagangan produk halal antara Indonesia dan Chile dapat meningkat melalui kerja sama halal dan IC–CEPA yang sudah terjalin,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Wamen Claudia menyampaikan bahwa Chile berkeinginan mengembangkan kerja sama dengan Indonesia di bidang mineral kritis (critical mineral).
Mendag Zulkifli Hasan menanggapi bahwa kerja sama tersebut dapat terwujud bila sejalan dengan kebijakan hilirisasi di Indonesia terkait ekspor produk pertambangan bernilai tambah.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin