Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo memberikan perhatian serius terhadap gelaran Pilkada Serentak 2015. Presiden menggelar rapat terbatas enam kali dengan berbagai komponen demi suksesnya hajat demokrasi lima tahunan di daerah.

“(Presiden) kita monitor ini. Banyak inventarisasi dari teman-teman parpol yang perlu dibahas ke depan,” kata Presiden sebagaimana disampaikan Mendagri Tjahjo Kumolo di Kantor KPU Pusat, Minggu (6/12).

Pemerintah dalam rakor persiapan akhir Pilkada Serentak 2015 meminta kepolisian untuk berlaku tegas dalam mengawal Pilkada. Meski diakuinya pada Pilkada kali ini anggaran ke kepolisian tidak penuh. Dengan begitu setiap potensi konflik bisa diatasi bersama.

“Soal Kalimantan Tengah perlu ada antisipasi. Dan terimakasih pada kepolisian yang tegas di Manado. Kalau rusuh tembak di tempat,” tegas dia.

Pemerintah, lanjut Tjahjo, juga menyinggung gelaran Pilkada Serentak yang seharusnya lebih efisien namun kenyataannya justru kurang efisien. Hal ini bisa dilihat dari besaran anggaran yang mencapai kurang lebih Rp8 triliun. Padahal, pilkada tidak serentak atau reguler sebelumnya biayanya tidak sampai Rp4,7 triliun.

“Pada prinsipnya pemerintah sesuai arahan Presiden Tutwuri Handayani (dengan) apa yang dilaksanakan KPU dan Bawaslu,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka