Mendagri Tjahjo Kumolo (tengah) berdiskusi dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (kiri) serta Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) sebelum Rapat Terbatas membahas pembangunan Papua di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/11). Dalam rapat tersebut juga dibahas pembangunan Papua bukan hanya kebutuhan anggaran yang ada, tetapi juga proses yang belum terpadu sehingga belanja pembangunan tidak efektif, meliputi bidang ekonomi, insfrastruktur, konektivitas antar daerah, sosial, pendidikan, hukum serta keamanan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meyakini Aksi Bela Islam Jilid III yang digelar 2 Desember 2016 pekan depan tidak akan mengganggu kinerja dan ketertiban umum. Apalagi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) sudah menyepakati bersama Aksi 212 berlangsung super damai.

“Doa bersama enggak masalah, silahkan. Mau TNI, PNS, Kepolisian, barbaurlah. Ini kan doa bersama untuk bangsa dan negara,” terangnya di Jakarta, Selasa (29/11).

Mendagri yang sebenarnya menginginkan Aksi 212 diselenggarakan di masing-masing daerah tidak mempermasalahkan digelar di Kawasan Monumen Nasional (Monas). Baginya, sholat Jumat, dzikir, doa bersama dan tausyiah juga menyejukkan.

Selain itu, Aksi 212 yang bertujuan mengawal kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga disampaikan Tjahjo berlangsung sebentar.

“Saya kira ini kan sebentar, silahkan saja. Kalau mau sholat Jumat sama-sama,” jelasnya.

Kemendagri sendiri belum lama ini sudah mengumpulkan kepala daerah. Dimana dalam kesempatan itu pihaknya meminta agar kepala daerah turut berperan aktif agar Aksi 212 berlangsung damai dan sejuk.

“Kemarin sudah kami dikumpulkan kepala daerah, mari berdoa bersama. Seluruh umat beragama, sama-sama berdoa bersama-sama,” kata dia.

“Saya kira enggak ada masalah. Namanya doa bersama, mau orang parpol, PNS, tokoh agama, wartawan. Silahkan doa bersama untuk bangsa dan negara,” sambung Tjahjo.

Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan