Jakarta,- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), bersama unsur intilijen menggelar rapat koordinasi nasional (rakornis) menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017 mendatang.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan, koordinasi ini untuk menjalin kerja sama agar menciptakan pilkada aman dan damai.
“Bagaimana intelijen bisa dikoordinasi dan sinkronisasi dengan BIN. Kemudian intelijen kejaksaan, dan kesbangpol yang punya jaringan,” kata dia di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/11).
Kerja sama antar institusi lanjut dia, merupakan faktor penting dalam menyukseskan pilkada yang melibatkan 101 daerah.
“Stabilitas daerah itu kuncinya agar pmbangunan bisa sukses. Kemudian mencermati perkembangan dinamika di daerah,” terang Tjahjo.
Dalam kesempatan ini, Kemendagri menyampaikan sejumlah data tingkat kerawanan penyelewengan dana penyelenggara daerah kepada intelijen. Sedangkan, intelijen Polri lebih memetakan daerah berdasarkan tingkat kerawanan konfliknya.
”Kami cuma mnyampaikan area rawan korupsi, dana hibah bansos, retrebusi, dan pajak. Dagri kan bentuk jaringannya, forum pimpinan daerah di tingkat kecamatan. Camat tidak bisa berdiri sendiri ada babinsa, babinkamtibmas,” jelas dia.
Selain itu, dalam forum juga dibahas langkah preventif agar pilkada berjalan lancar. Yaitu dengan menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di daerah.
”Petakan daerah-daerah yang bisa timbulkan gejolak, ada 101 daerah pilkada. Tapi fokusnya sekarang cuma DKI. Banten sepi, demikian Gorontalo dan Belitung. Tapi, 101 daerah itu harus dicermati dengan baik,” tandasnya. [Fadlan Syam Butho]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid