Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dok. Kemendagri.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan perlunya pemerataan program pembangunan desa dan kota secara serentak.

“Kita harus mendorong semua potensi kekuatan yang ada untuk ekonomi, di antaranya adalah membangun secara merata kota dan desa, urban dan rural, harus serentak. Nah, jangan sampai terjadi seperti di beberapa negara, katakanlah saya sudah sering mengatakan, Jepang contoh yang paling bagus untuk kita pelajari,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat(22/3).

Tito Karnavian menyoroti fenomena di negara maju seperti Jepang, yang saat ini mengalami resesi ekonomi karena pembangunan terlalu terfokus pada perkotaan.

“Apa yang terjadi? Hanya kurang dari 10 persen masyarakat Jepang tinggal di desa, urbanisasi meningkat, yang terjadi di perkotaan iklim kompetitif terjebak. Akibatnya mereka harus mengeluarkan biaya hidup mahal, mereka harus survive untuk mencari tempat tinggal,” ucapnya.

Tidak hanya Jepang, Tito juga menyinggung Singapura dan Korea Selatan yang menghadapi tantangan serupa dengan terjebaknya masyarakat pada kehidupan perkotaan.

“Dari tahun 2014 dalam visi misinya membangun dari pinggiran. Pinggiran ini ada dua, dari desa dan dari perbatasan, agar ada kesetaraan dan adanya sentra kekuatan baru mengimbangi kota,” ujar Tito.

Penguatan desa dilakukan melalui regulasi, pemberian anggaran, dan pengakuan desa sebagai bagian yang integral dari pemerintahan.

“Kita prinsip utama dari pemerintah ingin agar desa maju, termasuk perangkatnya juga sejahtera,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah